I Love, I Miss and I Need You

By: Heny Aprillia

Kalo inget masa lalu kita, semuanya indah. Selalu ada waktu untuk kita bercanda, berbagi tawa, berbagi tangis, berbagi duka dan berbagi segalanya. Tapi itu hanyalah masa lalu, masa – masa yang tak mungkin kembali lagi. Masa lalu yang hanya mampu menguras air mataku, yang tak akan mungkin dapat mengembalikan mu pada ku. Bukan! Aku bukanlah sang pemimpi yang selalu hanyut dalam mimpi bersamamu, dan juga bukan sang penahluk yang mampu menahlukan hati mu agar kembali padaku. Dulu… setiap kata yang terucap seakan – akan memiliki makna yang sangat dalam yang mampu menyentuh lubuk hatiku yang paling dalam.

Dulu… selalu ada kata ‘i love u’ juga kata ‘i miss u’ dan ‘i need u’ itu kalimat yang selalu kamu kirim dan selalu aku baca di ponselku tiap malam. Menurutku, itu adalah kalimat yang bisa made one smile, bisa bikin satu senyuman. Tapi… itu tinggal kenangan, karena kini tiada lagi kalimat – kalimat manis yang ku baca maupun ku dengar dari mu.

***

Della Amelia, duduk di bangku SMP kelas 3, umur 16 tahun. Itu sedikit tentang aku. Sesi perkenalan ditutup! Kembali ke cerita…

***

Dulu, waktu kita bersama terasa dunia begitu indah. Tapi sekarang, hari – hari yang ku lewati terasa sepi banget, sampai sekarang aku masih inget senyum mu yang dulu begitu tulus untuk ku. Hal itu yang masih ku ingat dan ku simpan baik – baik di dalam ingatanku, karena aku tak ingin melupakan sosok orang terindah dalam hidupku dulu, bahkan hingga detik ini. Kalo inget – inget kamu, aku selalu bertanya – tanya, kenapa semua harus berakhir seperti ini??? Gak! Bukannya aku  menyesal, hidup adalah pilihan… dan yang telah ku pilih gak mungkin ku sesali.

“mengingkari fakta kalo kamu sayang dia?!!” Rini, sohib terbaikku mengawali sesi curhat dengan nada yang tinggi. Untung kami memesan minuman dingin di kantin saat ini, paling tidak dapat sedikit mendinginkan suasanalah.

“aku emang udah gak suka! Gak butuh and gak perlu cowok kayak dia yang gak mutu…” jawabku ketus.

“duh Del. Dari bahasa isyarat yang kamu tunjukin setiap kali liat dia itu udah jelas banget kamu masih sayang kan sama dia? So! munafik?” Rini tau,.. memang terlihat sangat jelas itu semua.

“iihhh! Bukan munafik tau! Emang kalo  masih sayang sih iya, tapi kan aku juga perlu berpura – pura udah lupa sama dia Rin. Toh aku juga udah gak butuh dia kan?!” jawabku. Rini hanya menghela nafas panjang.

Ya… debat kali ini masih dengan tema yang sama yaitu: Diko Gilang Erlangga, cowok sekelas gitulah. Pacar? Bukan! Cuma mantan… hehehe. Menyesal sih enggak. Cuma sempet terfikir, pacaran adalah hal terkonyol yang aku lakukan saat ini, hal itu sangat menguras tenaga, pikiran dan perasaan. Ya pastinya setiap orang punya pendapat yang berbeda – beda tentang pacaran, tapi pendapatku sih seperti itu, entahlah pendapat Diko dan kalian.

Layaknya permainan, Diko menganggap aku hanyalah PC game yang dapat dengan mudah dimainkan. Tapi itu bukan masalah, serapat apapun hati seseorang suatu saat pasti akan ada seseorang yang mampu mengetuk dan membukanya. #dan banyak pendapat berkata: Karma itu Nyata!!!

***

5 bulan yang lalu, ‘ELO! GUE! END!!!’… *putus*. Hal yang wajarlah bagi  kaum muda, tapi beneran deh, itu dalem banget. Maknanya sangat amat dalam, dan pintarnya kata – kata itu terucap pada tanggal kemerdekaan, hehehe. Hanya tanggalnya aja sih, and tepatnya malam minggu. Itu kenangan yang sangat mengesankan setelah 10 bulan bersama, satu – satunya moment terindah adalah itu. Moment kali ini gak bikin bahagia ataupun gundah gulana, melainkan bikin galau. Entah kenapa, aku juga kurang tahu. Yang jelas mulai detik itu aku udah gak punya hak atas Diko lagi.

Kini waktu telah berlalu, seiring dengan berputarnya waktu dan roda kehidupan. Bersamaan dengan itulah aku berusaha menghapus jejak Diko dalam hatiku, meskipun sulit dan penuh dengan tantangan, tapi aku yakin bisa melakukannya. Walau kadang terpintas dan masih terbayang – bayang akan kebersamaanku ‘Koko and Lala’ dulu. Heheh, #itu panggilan sayang. Ahaha! *konyol*

Hari ini, sabtu malam minggu tentunya. Dan kenangan itu selalu datang, kenangan terpahit. Diko! Diko! Aku tau ini cinta monyet, tapi suliiiitt banget buat dilupain,..

“Dik! Kamu lagi apa ya sekarang? lagi dimana? Terlintas aku gak ya di pikiran mu?” beberapa kalimat itu singgah di dalam pikiranku. Malam ini terlalu indah untukku bersedih, bintang terlalu bercahaya untuk ku tangisi dan langit begitu cerah untuk turun hujan. Meski begitu aku udah gak sanggup nangis buat Diko.

“I love you. Aku kangen ngitung bintang bareng sama kamu.” Entah mengapa tiba – tiba aku berceloteh sendiri.

“I miss you. Kangen ngerjain tugas bareng di kelas. kangen waktu double date sama temen – temen” serpihan senyum mulai mendatangiku.

“I need you. Kangen panggil kamu ‘Koko’ dan kangen dipanggil ‘Lala’ sama kamu.” eemmbb, nostalgia yang indah.

“tapi, sayangnya… terlalu banyak kekurangan mu Dik. Terlalu sering menyakiti, dan terlalu dingin sama aku. Ahh!!! Gak jadi suka lagi deh.” Boneka pemberiannya yang saat ini sedang berbincang – bincang denganku.

Haripun mulai larut, aku harus segera tidur. Singkat cerita, sekarang aku harus masuk sekolah. Rasanya hambar, aneh banget. Sekarang terasa sepi di sekolah, semuanya berubah, semenjak Diko meninggal. Ehh! Maksudku… meninggalkan hatiku. Hehehe. Entah mengapa jantungku berdegup kencang setiap kali melihatnya, sama persis seperti dulu ketika aku dan Diko masih bersama – sama. Tapi perasaan ini harus au pendam. Iya! Harus… gak mungkinkan aku menghancurkan perasaan cewek barunya??? Hehehe. Ya, setidaknya aku masih punya sedikit perasaan untuk menghargai orang lain.

***

Terlepas dari DIKO. Sekarang aku akan mencoba menjadi seseorang yang lebih baru. Sedang mencoba menjadi seseorang yang lebih baik, brusaha dan berdo’a selalu menjadi andalanku tentunya.

Kenapa harus terus bersedih aku kehilangan satu orang yang dulu menyayangiku dan aku pun menyayanginya??? Jika sekarang aku mendapat berpuluh – puluh orang yang menyayangiku tulus apa adanya, yaitu sahabat – sahabatku.

Untuk apa aku selalu memikirkan masa lampau yang menyiksa batinku?? Jika sekarang aku menerima kenyataan bahwa orang yang dengan sepenuh hati mencintaiku selalu memberikan dukungan padaku, yaitu saudara – saudaraku.

Dan untuk apa aku menghiraukan orang yang telah menyakitiku? Karena menurutku, aku hanya cukup mengasihi mereka, dan semoga dosaku diampuni oleh Yang Maha Kuasa jika aku pernah menyakiti seseorang dan semoga orang yang pernah menyakitiku dengan amat sangat dalam juga dibukakan pintu maaf yang selebar – lebarnya. Amin…

Biarlah Diko memilih kebahagiaan yang ia rasa layak untuknya. Dan diriku sendiri? Tidak! Aku bukanlah orang yang sedang terpuruk, karena sesungguhnya orang yang terpuruk adalah orang yang tak memiliki sedikitpun motivasi. Jadi biarlah Diko bahagia dengan pilihannya, kini aku hanya bisa berdo’a yang terbaik untuknya. Untuk orang yang pernah kusayangi setulus hati, dan menyayangiku. Ketulusanku bukanlah omong kosong, bukanlah janji yang ku biarkan tergantung layaknya pakaian yang belum kering yang sedang digantung di jemuran, melainkan ketulusan yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam.

Entah kapan Diko akan mengerti, tapi yang jelas… I LOVE YOU, forever! I will forget the damn of you Diko. Don’t worry, i will always love the way you lie. Its make me MISS YOU, Cauze it’s amazing for me. Kau telah memberi banyak rasa yang berbeda yang dapat kurasakan, you give what I NEED. Terimakasih atas semuanya Diko. Dan berkat dirimulah kini aku sadar, tak seharusnya aku mempercayai cowok manapun. Single itu pilihan, bukan cobaan.

=SAYANG=

Adalah suatu perasaan yang ketika aku disakiti,..

Aku masih memberikan senyuman termanis padanya.

Suatu perasaan apabila dia bersalah…

Aku bisa memaafkan dia dengan sepenuh hati.

Perasaan ketika dia berpaling pada orang lain…

Aku dapat merelakan kebahagiaannya.

Suatu perasaan jika dia meninggalkanku…

Aku masih bisa berada disini untuknya,jika suatu saat dia butuh.

Sayang: adalah suatu perasaan… … …

Yang tak dapat dipaksakan! Baik yang memberi maupun menerimanya.

Bukan Bintang Kejora

By: Heny Aprillia


Bintang Kejora, yang akan selalu membuat langit malam terlihat indah. Bintang yang selalu menemani disetiap tidur pulas manusia, yang selalu bersinar terang di angkasa, dan bintang yang selalu tawarkan mimpi indah dikala kantuk menyapa. Ya… bintang seperti itulah yang selalu aku harapkan di setiap saat, dikala mentari menyapa, disaat aku membuka mata, disetiap nafas yang diiringi dengan kata – kata dan bahkan jika disuatu saat ketika waktu mengucap duka.
‘Ada di teras atas, tempat favorit untuk liat bintang dimalam yang cerah. Ditemani secangkir teh manis, biscuit brownis dan yang membuat malam ini terasa indah adalah bintang yang selalu menemaniku, yaitu Angga. Dia bukanlah bintang Kejora yang bersinar terang di langit, tapi dia adalah bintang yang selalu ada dan bersinar jauh di dalam lubuk hatiku. “Vani? Kenapa ngeliatin aku kayak gitu? Ada yang salah” Angga heran dengan sikapku. “eh,.. gak kok. Bukan apa –apa. hehe” senyum pun ku berikan padanya untuk mencairkan suasana. “Van, malem ini biar bintang yang menjadi saksinya.” Pembicaraan serius telah Angga mulai. “saksi? Untuk apa Ngga?” tanyaku heran. “aku… suka sama kamu.” Kami saling menatap, sungguh suasana yang romatis.’
***** Kkkrrriinngg!!!! *****
“hhhhggkkk….” cepat – cepat aku mematikan alarmku. “ ya ampun! Ternyata itu cuma mimpi??! Aahh! kecewaaaa” saking kecewanya aku peluk erat – erat guling ini. *******
Pagi ini, adalah minggu yang cerah, jogging adalah kegiatan rutin yang enggak akan pernah ku lewatkan, selain menyehatkan badan jogging juga dapat membuat hatiku lebih bahagia. Karena setiap jogging, pasti aku bertemu dengan Angga, betapa senangnya, ihihihih.
Firs of all, kenalkan dulu, namaku Vani Oka Eliza, seorang siswi kelas 3 Smp 24. Ya… aku tahu, kelas 3 dan memasuki semester genap adalah tahap serius belajar dan fokus pada ujian, tapi aku tidak dapat memungkiri bahwa aku sangat menyukai Fandi Angga Eriko, seorang siswa kelas 3, di Smk 18, tidak, walaupun sekolah kami berjauhan tapi rumah kami cukup dekat.
Aku dan Angga juga aktif dalam organisasi komplek, nah! dari situlah aku mulai dekat dan tertarik padanya. Itu perasaan yang wajar bukan??? *** ‘hai’ ku ketik sebuah ucapan lalu ku kirim pada Angga,.. 10 menit, belum ada pesan baru, 30 menit belum nampak pesan dari Angga, 2 jam berlalu dan Angga belum juga menjawab pesanku.
“ahhh!!! Harapanku sia – sia.” Rasanya aku ingin sekali menangis, satu – satunya cara agar air mataku tidak terjatuh adalah menghubungi Dela, sahabat terbaikku. Setelah beberapa lama aku mendapat berbagai dukungan dan motivasi dari Della, akhirnya aku bisa tenang. Beberapa saat setelah itu, handphone ku berdering, pada layar aku melihat ‘new massage from Angga’ kalian tahu?!! Betapa bahagianya aku, segera ku baca dan ku balas pesan darinya.
Satu minggu berlalu, dan aku semakin dekat dengan Angga, orang yang selalu ku impikan. Waktu terus berputar, dan semakin lama aku merasa semakin menyukai Angga. “ohh, apakah ini perasaan sesaat?” pikiran itu selalu datang ketika aku terbangun dari mimpi indah bersamanya. ***
Saat di sekolah, kini hampir setiap hari pikiranku tak lepas dari dirinya ‘ANGGA’.
“Del, menurut mu aku harus gimana lagi? Aku bener – bener suka sama dia.” Sesi curhat bersama Della dimulai.
“wah! Wah, ya kamu harus cari info lebih donk tentang dia. Hehe, ehh?!! Siapa sih dia??” seperti biasa, Della selalu memberi support padaku.
“namanya Angga, dia so cute, smart and cool. Pengen deh punya cowok kayak dia Del. Dia itu bagaikan bintang buat aku” aku cengar – cengir sendiri.
“bintang kejora-kah??!” pertanyaan Della membuatku terperangah. “aku gak yakin sih.” Setelah beberapa lama sesi curhat di tutup karena sekarang waktunya jam terakhir.
*** Gak nyangka udah 4 bulan aku deket sama Angga, setiap hari smsan, kadang bikin seneng kadang bikin galau bahkan kadang bikin sedih, yah itulah hidup. Tapi, beberapa hari ini aku benar – benar dibuat bagaikan terbang bersama bintang kejora ketika malam yang indah datang, tentunya Angga yang bisa bikin aku seperti ini. Bukan bukan! Bukan terbang beneran. Itu hanya perumpama’an, hehehe. Entah berapa puluh pesan yang ku baca malam ini, tapi hanya satu… ya hanya satu yang sangat menusuk hatiku. Ketika Angga mulai membicarakan Rena.
Bukan. Rena bukanlah mantannya apalagi pacarnya ataupun TTM nya, dia hanyalah teman. Sekaligus orang yang dapat mengambil hati Angga ketika SMP dulu, walaupun itu masa lalunya, entah mengapa aku sangat cemburu. Angga pernah menyatakan perasaannya pada Rena, tapi penolakanlah yang ia dapatkan, dan hal itu membuat Angga tidak ingin menjamah hati siapapun lagi.
Ya…cinta. perasaan itu, lagi – lagi aku harus memendamnya sendiri. Mungkin Angga memang tidak di takdirkan menjadi bintang kejora untuk ku, air mata yang tak dapat ku bendung pun mulai meluap. Seiring dengan itu, malam ini turun hujan, tapi aku yakin bintang kejora yang selalu bersinar di langit sana, akan tetap menemani tidur ku malam ini.
********
Ujian sekolah sudah ku hadapi, sekarang hanya tinggal berdo’a untuk yang terbaik. Terlepas dari itu semua, setelah aku telusuri setiap sudut ruang di hatiku. Dan di ruang itulah Angga berada, namun aku tak sanggup menjamahnya, oh Tuhan! Harus bagaimanakah aku???*** ponselku berdering, “pesan dari Angga” betapa senang hatiku. 10 menit berlalu, ternyata kabar buruk! Angga udah jadian sama cewek lain, sontak meluapkan danau air mata ku.
“kamu udah ngasi’ harapan ke aku. Kamu respek aku deketin! Ternyata itu semua hanya omong kosong!” pikiran itu terus terngiang seiring dengan air mata yang membasahi pipiku. Disituasi seperti ini, aku membutuhkan Della…*** segera ku ketik beberapa kalimat di ponselku, lalu ku kirimkan pada Della.
‘del,.. ternyata cowok kayak dia itu gak bisa dipercaya! Semua omongannya itu, hanya omong kosong…. T.T’ from: Vani
‘Van??? Kenapa? Ditinggal tidur sama DO’I?!! Xixixi” from: Della
‘Angga! Ternyata dia udah punya pacar….’ from: Vani
‘lho?!! Bintang kejoramu itu udah punya pacar? Bukannya kamu bilang dia masih single?’ from: Della
‘itulah Del. Ternyata mereka baru jadian April kemarin, uhh! Jahat bgt kan. Satu lagi!!! Dia udah Bukan Bintang Kejora ku lagi!!! Aku udah benci’ from:Vani
‘ya ampun! Udahlah, ga perlu ditangisi ya Van! Cowok kayak dia itu gak pantes buat ditangisi. Mending cari’ yang lain aja iiuukk.. hhehehe. Give me smile dong’ from: Della
‘yyeee…. udah susah payah aku berjuang demi dia T.T lha kamu kan tau sendiri Del’ from: Vani
‘yaa… ngertii sih ngerti! Tapi kalo udah jadi kayak gini? Mau apa lagi coba!!? ya udah deh renungkan duluu semuanya! *Jomblo itu coba’an, tapii single itu pilihan* okke Vani?!! Cemungut. xixixixi’ from: Della
Ya… kata – kata Della emang ada benernya sih. Tapi kalo harus ngelupain Angga, ini terlalu mendadak, dan pasti prosesnya lama banget. Aku gak bisaaaaaaaa…. Anggaaaa, T.T
****
Malam ini, langit cerah, bintang – bintang bertaburan di langit, begitu indah. Angin pun berhembus lembut menerpa rambutku,aku hanya duduk santai di loteng atas ditemani secangkir Teh hangat dan biscuit kesukaan ku.
“bintangnya bagus. Semuanya bersinar, tapi Cuma satu yang bersinar terang,…… Bukan! Jawabannya bukan Angga. Tapi…. bintang kejora yang di atas sana. Hhuuffftt,,,. Selamat tinggal masa lalu!” lalu ku minum teh hangat yang manis ini.
Ya… hidup penuh dengan pilihan, penuh dengan tantangan, tangisan dan kekecewaan. Tapi, aku yakin tak akan selamanya jalan hidupku seperti itu, karena sesungguhnya dibalik kesusahan pasti kemudahan, dibalik perihnya hidup pasti ada nikmat yang tersembunyi.
Lagi pula, hidup ini terlalu bahagia untuk dibuat sedih, betul kan??? Jadi, apa yang sekarang terjadi akan ku jalani. Jika memang Angga bukanlah bintang kejora yang bisa ku miliki, tapi setidaknya Angga adalah cahaya yang pernah menerangi gelapnya hatiku meskipun terkadang cahayanya redup, tapi dia adalah salah satu orang terindah dalam hidupku.***
“I love you, good bye Angga!!!” lalu ku putuskan untuk kembali ke kamar tidur, karena udara mulai terasa dingin menusuk tulang.***
-Mencintai seseorang bukan berarti harus memasukkan dia ke dalam pintu hati kita, lalu menguncinya. Cukup dengan membiarkannya bebas memilih pintu kebahagiaan mana yang akan ia masuki-

Keindahan Negeri

by: heny aprillia

Hamparan laut luas tak berangka

Hamparan sawah hijau membentang berbataskan pematang

Hijaunya dan lebatnya paru-paru Dunia

Berada di Tanah Air kita tercinta …

Terdengar ombak yg memercikkan air …

Saat kita terlena di atas pasir pantai yg putih

Dengan melihat keelokan langit sore

Itu semua adalah Keindahan Negeri …

Keramahan Yogyakarta …

Keindahan Pulau Dewata …

Dan saat lidah menyentuh kehangatan makanan khas Indonesia

Saat itu kita merasakan Keindahan Negeri …

Keindahan Negeri tak berujung …

Akan abadi untuk selamanya

Takkan terganti dan terjual …

Takkan  pernah punah dan padam

Keindahan Negeri akan tetap terjaga ,,.

Mengingat pertumpahan darah para Pahlawan

Yang merelakan nyawa demi Negeri kita Indonesia …

Agar sang Pusaka Merah Putih berkibar, dan

Keindahan Negeri tetap terjaga …

Tetap Kenali Budaya Negeri

by: heny aprillia

Tentunya kita sangat mencintai Negeri yg sangat Kaya & Subur ini  kan ? … nah ,,. Oleh sebab itu kita harus tetap mengenali Budaya kita sendiri.

Dan seperti yg kita tahu, sekarang ini sering kita jumpai tak sedikt orang Indonesia yg mungkin telah lalai terhadap Budaya mereka sendiri. Bahkan banyak juga yg mulai mengikuti perkembangan budaya bangsa lain, yg tak seharusnya mereka tiru. Seperti :

Memakai baju yg serba mini, hingga aurat mereka terlihat. Khususnya pada wanita. Sebenarnya tak salah jika kita mengikuti perkembangan jaman yg semakin maju, tapi kita juga harus dapat menyeleksi semua dengan teliti.

Nah ,,. Jika kita sudah bisa mengatur semuanya, Insya Allah kita tidak akan terjerumus ke dalam lubang berapi.

Dan yg perlu kita perhatikan adalah Budaya Negeri kita yg mulai langka, & mulai tersisih oleh budaya lain. Mengapa hal itu bisa terjadi ??? .., padahal jika kita tahu ,,. Budaya Negeri kita amat sangat banyak & menarik lho !!! bahkan tak sedikit dari turis asing ingin lebih mengenal kebudayaan kita.

Bahkan mereka juga mengatakan bahwa warga Indonesia is very Kind. Mereka sangat tertarik pada semua yg terdapat di Indonesia, mereka juga mengatakan bahwa pemandangan & kebudayaan di Indonesia is very Fantastic. Walau Negara mereka lebih maju dari negara kita, mereka sangat menyukai Negara Indonesia.

Bagaimana tak terkesan ??!!! ..,

Di Indonesia terdapat ribuan pulau, dan Suku, bermacam** tarian, makanan khas, pakaian Adat, Hewan khas suatu pulau, bangunan seperti candi, keraton, dll..,  bahkan Rumah Adat. Seharusnya kita harus lebih tertarik pada budaya kita yg sangat membanggakan tersebut.

Tapi, pada kenyataannya .., masih banyak bahkan lebih banyak dari warga Negara Indonesia lebih cenderung pada Budaya Asing. Padahal di Negara sendiri saja kebudayaan sampai luber, tak di hiraukan. Malah tak sedikit dari warga negara asing  yg tertarik pada kebudayaan kita.

Padahal,.. jika kita ingat lagi !  betapa pentingnya mengenali Budaya Negeri sendiri,.. agar kebudayaan kita tak di rebut oleh tangan negara lain. Dan betapa bangganya memiliki kebudayaan yg sangat luar biasa, dengan warga yg ramah, seperti di Wilayah Yogyakarta, dengan menikmati makanan khas daerah tertentu seperti, Rujak Cingur di Surabaya, dan masih banyak lagi.

Jadi ,,, … !!! mulai sekarang jangan sia **kan kebudayaan Negeri yg tak terhitung jumlahnya. Sayangkan jika kita melewatkan kebudayaan sendiri ??! dan salah satu cara adalah Cintailah Produk Dalam Negeri.Sekian ,,.. Dan jangan lupa !!!

TETAP KENALI BUDAYA NEGERI … ,,,

 

Lembar Tissue Terakhir Nina

By: Heny Aprillia

           Nina Violeta, ya… itulah nama yg diberikan orang tua Nina padanya. Bagus bukan?,.. sesuai dengan nama itu, terdapat sosok seorang remaja yg baik, lugu, sabar dan selalu ceria. Tak terasa kini Nina sudah menduduki bangku SMP kelas 3A disalah satu SMP ternama di Jakarta, tiada hari yang ia lewati tanpa senyum manisnya. Tentu saja senyum manis selalu menghiasi wajah cantiknya, karena sahabat – sahabat yg selalu menghiburnya,.. dan tentu saja karena kehadiran Dicky dlm hidupnya. Nina mempunyai hobby yg unik,.. ia selalu mencurahkan semua isi hatinya di atas tissue, selalu menulis apapun isi hatinya di atas tissue.

Sempat Nina kehilangan senyumnya karena orang tua Nina akan bercerai, pada saat itu juga Nina depresi berat. Sebagai anak tunggal ., Nina berada di antara dua pilihan, akankah ia ikut ibu / ayahnya,. Hingga akhirnya ia memberi keputusan untuk tinggal bersama Neneknya. Depresi yg dialaminya juga karena Egar yg meninggalkannya, bukan untuk sementara.., tapi untuk selama lama lamanya,.. .. . peristiwa mengerikan itu terjadi bersamaan dengan hari ulang tahunnya.

Hari itu Nina merasa amat sangat kehilangan. Bayangkan saja! Selama setahun Egar dan Nina bersama, namun akhirnya sangat tragis.., ia merasa tak ada gunanya lagi ia hidup. Karena semua orang yg ia sayang telah pergi. Hingga akhirnya Dicky datang setelah cukup lama Egar meninggalkannya,. Dicky adalah cowok yg tergolong keren di sekolah, tapi,… tingkat Pdmeternya tinggi banget dia juga termasuk cowok yg selalu ceria.

Teeeettt,,, ttteeett!!! Tanda bel pulang sekolah berbunyi. Entah mengapa setelah pengumuman try out terakhir ini Dicky yg terkenal ice man terlihat menunggu seseorang di ambang pintu kelas.,, dan tak lama setelah itu Nina melewatinya. Tepat saat Nina berada dihadapan Dicky, langkah Nina terhenti karena tangan kanannya telah dipegang erat oleh Dicky.

“Nin, aku mau ngomong bentar” Dicky terlihat gugup.

“Ng..ngomong apa’an? Ngomong aja ” Entah mengapa jantung Nina terasa berdegup kencang.., dag – dig – dug. Terasa jantung Nina berada di kerongkongannya.

“Gak bisa disini! Ayo ikut aku,..” Dicky menariknya menuju sebuah taman kecil di sebelah sekolah.

Sesampainya di taman,.. .

“Kayaknya penting banget. Apa soal minuman kemarin? Duuuhhh,,. Maaf banget Dick, aku kemarin gak sengaja numpahin minuman itu! Aku gak tau kalo kamu ada di belakangku, maaf ya. Pliss, jgn marah lagi” kata Nina asal tebak permasalahan.

“ssttt,.. bukan itu! Dengerin dulu, dengerin aku!!!” Dicky semakin mendekat pada Nina.

“hhe,.. apa – apa’an sich,..?!” Nina semakin bingung dgn tingkah Dicky

“udah lama,.. aku suka kamu!” bisik Dicky

“hhah?!! A…appa aku gak salah denger?”pikir Nina. Jantung Nina serasa berdegup lebih kencang untuk yg ke dua kalinya.

“kasi’ jawaban donk! Masa’ sama cowok keren kyk aku gini gak mau,.. hhehhheehe” terlintas senyum Dicky menghiasi wajahnya yg penuh harapan agar Nina mau menerimanya.

“gak bisa sekarang! Kasi’ waktu ya??!”

“ahhh,.. kayak jualan aja pakek ditawar – tawar!,.. ntar keburu rambut ku tidur semua! (sambil membenahi rambutnya yg membuat dia semakin keren),.. tapi, ia deh!!! Buat kamu,… apapun??!!hhhehhheeeheh!!” mulai keluar kePD.annya

“iiihhh!!!! Apa’an sih?! Rambut kayak gitu aja gak mungkin bisa tidur,.. aneh – aneh aja deh!” terkadang cowok aneh kayak si Dicky bisa buat Nina lupa dgn semua masalahnya.

Lalu mereka berdua pulang, hari demi hari Nina lalui dgn datar.., tak ada masalah lagi setelah orang tuanya bercerai. Hari ini adalah hari Senin, semua siswa diharap mengikuti upacara bendera. Nina terlihat aneh pagi ini, wajah cantiknya pucat pasi.

“ Nin, belum sarapan kamu??!” tanya Vira, teman sebangku Nina. Namun Nina hanya membalasnya dengan gelengan. Pertanyaan serupa juga terus – terusan Nina dengar dari teman – temannya, wajar jika Nina mendapat perhatian lebih dari teman – temannya, karena dia adalah sosok teman yg sangat baik, pengertian dan penyayang. Tak peduli bagaimanpun keadaannya, semua ia jadikan teman.

Upacara akan segera dimulai, lima belas menit setelah penghormatan bendera merah putih, tiba – tiba….,,, ,,,

Bbrrraaaakkkk!!!!!! Nina pingsan. Spontan saja Dicky dan teman – temannya yg lain membawa Nina menuju ruang UKS. Sepertinya Nina dlm keadaan kurang baik,.. setelah bel pulang sekolah berbunyi, Dicky dengan senang hati mengantar Nina pulang.

Setelah di rumah, Nina merasa semakin pusing. Akhirnya ia tidur, ketika bangun, betapa kagetnya Nina saat ia menyisir rambutnya. Banyak sekali rambutnya yg rontok, lima hari setelah itu, Nina sering sekali merasakan sakit kepala yg luar biasa sekujur tubuhnya terasa ada yg menggerogoti, terasa menyakitkan bagi Nina.

Ia juga sering pingsan di sekolah, merasakan kejadian yg dialami Nina. Seorang guru BP menyarankan agar ia memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Dikhawatirkan keadaan Nina semakin parah. Seminggu setelah Nina memeriksakan dirinya, kini Nina harus mengambil hasil pemeriksaan. Selama ini pula Dicky selalu setia berada di sampingnya, karena ia terlalu takut kehilangan Nina.

Hari ini Vira yg menemani Nina mengambil hasil pemeriksaan di rumah sakit. Karena Dicky sedang mengikuti lomba basket antar sekolah.

“ Vir, kamu aja yg baca hasilnya. Aku takut, tapi nanti beri tau aku ya.??!” Senyum Nina mulai menghiasi wajah cantiknya.

“ iya deh iya,…” Vira mulai membaca lembaran putih itu,

“ astaga,..!!!, ini pasti bohong.,, gak mungkin Nina,.!!! Kanker  ” spontan saja Vira menangis.

“ lho!!! Kok malah nangis sih? Aku gak mau ditangisin yya! kayak aku udah parah banget aja?! Biasa aja,.. lagian aku sakit apa sih???” tanya Nina heran,.. karena Vira tidak memberi respon, akhirnya Nina membaca sendiri hasil pemeriksaan itu.

“ Vi,.. vir.. i.. ini pasti bukan punyaku! Ini salah, aku gak pernah ngrasa sakit! Bukan,.. ini bukan hasil punya aku.” Air mata Nina mulai membasahi pipinya.

Setelah itu mereka berdua pulang dengan hati hancur. Selebih – lebihnya adalah hati Nina, ia sudah merasa gak kuat lagi menjalani hidup yg menurutnya amat sangat super duper berat.

“ jangan bilang pada siapapun ya Vir.,, termasuk Dicky! Aku mau ini cuma rahasia kita,.. plisss” air mata Nina tak bisa dihentikan.

3 bulan berlalu, selama itu juga tdk ada yg tau tentang keadaan Nina yg sebenarnya. Selama itu juga konsentrasi Nina dlm belajar tdk terganggu walaupun ada seseorang dlm hidupnya,  Dicky. Sudah hampir 4 bulan Nina dan Dicky bersama, selama itu Dicky selalu dan selalu setia bersama Nina. Yg mengganggunya hanya penyakitnya yg kadang kambuh.

Hari ini, seminggu setelah kelulusan. Nina lulus dgn nilai yang memuaskan, Dicky juga demikian. Namun, hari ini adalah hari perjuangan bagi Nina, karena dia harus menjalani therapy paling menyakitkan. Yaitu kemotherapy, sekejap terlintas dibenak Nina antara surga dan neraka. Dia takut, jika dia tdk akan bisa melihat senyum Dicky lagi. Hari itu juga, tak sengaja Dicky tau bahwa Nina selama ini ternyata sangat lemah. Dicky jadi merasa bersalah, karena haari itu Dicky marah besar pada Nina karena akhir – akhir ini Nina lebih sering diam dan menghindari Dicky.

Selama ini Nina terus menulis semua isi hatinya di atas lembar – lembar tissue putih. Kemanapun Nina pergi, ia selalu membawa tissue. Semua hasil karya tulis tissuenya ia sembunyikan di laci meja belajarnya. Ia semakin sering menulis di atas tissue, karena ia sadar.., hidupnya tak akan lama lagi. Nina menyadari bahwa semua ciptaan Tuhan akan kembali pada-Nya juga. Nina hanya bisa pasrah. Sehari sebelum ia menjalani kemotherapy terakhirnya, ia berniat menulis sebanyak – banyaknya kata di atas tissue – tissuenya, namun, setelah ia lihat hanya tinggal selembar tissue di kantongnya.

Tulisan Nina di lembar tissue terakhirnya:

Buat yg baca tissue ini,…

Makasih selama ini udah menghiburku dgn semua canda tawamu,

Apabila kau melihat aku sakit, obati aku dgn kasih sygmu.

Apabila aku mati,.. jgn mandikan aku dgn air matamu!

Apabila aku terkubur, kuburlah aku dlm hatimu

Jgn pernah melupakanku,..

Nina,..

“ kenapa aku baru tau sekarang sih?! Nin, maafin aku! Huuhh,.. macet banget sih!!! Gak tau orang lagi keburu – buru apa??!” karena takut terlambat, Dicky membiarkan sepeda motornya di pinggir jalan. Ia memutuskan untuk jalan menuju rumah sakit, entah mengapa perasaan Dicky mengatakan bahwa ia akan kehilangan Nina. Tapi, Dicky tak memperdulikan itu. Dia hanya membayangkan Nina akan kembali tersenyum seperti dulu.

Dicky berlari dan terus berlari menuju rumah sakit. Keadaan Nina di rumah sakitpun semakin memburuk, Nina harus melawan masa kritisnya. Langkah Dicky berhenti di depan ruang therapy, melihat dari jauh Nina yg sedang meronta – ronta karena therapy yg ia jalani. Dicky tak tahan untuk tdk meneteskan air mata, air matanya kini mulai merebak.

Setelah beberapa saat, teman – teman Nina datang menghampiri Dicky yg sedang depresi melihat Nina. Mereka terus – menerus memberi support untuk Dicky dan Nina. Setelah beberapa lama, akhirnya dokter memperbolehkan salah satu teman Nina untuk menghampirinya. Tentu saja Dicky,… terasa lemas Dicky melihat seseorang yg sangat ia sayang terbaring tak berdaya di atas ranjang putih.

“ hhaii sayang,… eehhhmm!” dgn lemas Nina memulai pembicaraan.

“ kenapa kamu gak pernah bilang sih?! Kalo kamu itu sakit?,.. “ terlihat mata Dicky mulai berkaca – kaca.

“ hheei,,… jangan nangis donk! Mana Dicky yg super duper PD itu? Masa’ jadi cengeng gini??! “ Nina berusaha membuat keadaan seperti biasa, yg tak pernah terjadi apa –apa.

“ maaf Dick, aku gak mau liat kamu ikut – ikutan sedih. Aku juga gak mau kalo kamu tau aku bukan cewek yg sehat. Aku takuuuuttt banget kehilangan senyum dari kamu.” Terang Nina

“ seenggaknya aku tau kalo kamu butuh banget support dari aku Nin,.!” Dicky mulai tak dapat menahan air matanya lagi.

“ ssssttt!!!! Aku kan udah kamu kasi’ support tiap hari. Makasih ya, udah jadi cowok yg baik buat aku, udah jadi cowok yg sayang, pengertian, n’ peduli sama aku. Aku gak bakal lupain kamu! Kamu juga jangan lupain aku ya! Meskipun ntar bakal ada yg ganti’in aku buat jadi cewek kamu,.” Nina mulai meneteskan air mata.

“Nin, gak boleh ngomong gitu! Kamu harus percaya kalo kamu bakal sembuh,.. sembuh total malahan!!!, percaya deh sama aku” Dicky mulai mengusap air mata Nina dan mulai membuat keadaan semakin tenang.

Selama 2 hari ini, Dicky selalu menemani Nina di rumah sakit. Orang tua Ninapun mengijinkan Dicky karena itu adalah permintaan terakhir Nina. Saat Nina dan Dicky berjalan – jalan di sekitar taman rumah sakit,

“ Dick, pilih deh diantara temen – temen cewek yg paling deket sama kamu dan kamu punya sedikit rasa sama dia! Aku gak mau ninggalin kamu sendirian yya ntar!!!” kata – kata Nina membuat Dicky merasakan sesuatu yg aneh, firasat buruk melanda hatinya.

“ kamu kok ngomong gitu sih! Gak ada! Aku Cuma punya rasa sama kamu, semua perasaanku udah kamu bawa Nin, gak ada yg secantik kamu n’ sebaik kamu ” Dicky sedikit takut, dia takut kehilangan Nina.

“ Dick, ntar… kalo aku udah nyusul Egar! Kamu gak boleh cemburu ya kalo di sana aku sama Egar!!! Makanya, di sini kamu juga harus nemu’in seseorang yg bisa buat kamu senyum. Gak kayak aku,..” suasana haru mulai menyelimuti mereka.

“ Nin, aku gak suka kamu ngomong kayak gitu! Aku gak cemburu, aku takut kehilangan kamu Nin. Plisss,… kamu harus sembuh. Kamu harus ikuti anjuran dokter yg kemaren yya?!! kemotherapy di Singapur! Pliss,… demi aku” pinta Dicky,

“ percuma,.. kemotherapy itu bikin aku tambah cepet mati. Sakit tau nggak sih Dick,.!!!” Nina mulai menangis, rasanya tak sanggup Nina untuk berpasrah diri dan meninggalkan Dicky untuk selamanya.

“ Dicky,….” tiba – tiba Nina kambuh. Segera saja mereka berdua masuk ke dalam rumah sakit. Kini Nina benar – benar kritis.,, dlm keadaan itu, semua keluarga dan Dicky berkumpul atas perminta’an Nina.

“ ma… pa… jgn tengkar lagi!,… Nina sayang sama mama sama papa juga!,..” keluarga Nina hanya dpt menangis melihat Nina sudah sangat lemah.

“ Dicky,.. aku punya sesuatu buat kamu!” Nina memberikan kotak berwarna putih yg berisi penuh dgn tissue yg penuh tulisan tentang isi hatinya.,,

“ semua jangan nangis!,… …makasih ya buat semuanya, Dicky.., aku sayang kamu!” kata – kata terakhir yg Nina ucapkan.

Rasa hancur, sedih dan terluka yg amat sangat mendalam. Perasaan itulah yg dirasakan oleh Dicky, rasa sangat kehilangan seseorang yg sangat amat ia sayang.

Seminggu setelah Nina berpulang, Dicky membuka kotak yg Nina berikan. Ia membaca satu persatu tissue itu, dan juga tissue terakhir yg Nina tulis untuk dirinya, selembar tissue terakhir yg ia dapatkan dari seorang Nina yg cantik, baik, pengertian, dan lugu. Rasanya Dicky tak akan bisa mendapatkan cewek yg sama persis seperti Nina,.. .. .

Lembar Tissue terakhir Nina itu,.. akan selalu menemani hari – harinya. Tak sedetikpun terlewatkan senyum manis Nina yg selalu membayanginya. Untuk menenangkan hatinya, setiap hari Kamis, Dicky mendatangi tempat peristirahatan terakhir Nina sambil membawa bunga kesukaannya, yaitu mawar putih.

Lembar tissue terakhir Nina, memberikan arti yg indah untuk seorang Dicky.

Malam ini, Dicky termenung di jendela kamarnya.

“moga kamu jadi Bintang itu! Biar kamu bisa temenin tidurku n’ aku bisa lihat kamu sekarang! Nin,.. met malem,” Dicky berceloteh sendiri, lalu tidur pulas ditemani kotak. pemberian,Nina

By: ninieLonly